Menu

Mode Gelap

Artikel WIB

Tahu Pong, Kuliner Legendaris Semarang Kolaborasi Racikan Menu Jepang Dan Tiongkok


Tahu Pong, Kuliner Legendaris Semarang Kolaborasi Racikan Menu Jepang Dan Tiongkok Perbesar

Tahu asal Tiongkok yang digoreng disebut “ta-u pok”. Di Semarang, potongan tahu dalam bentuk kubik kecil yang digoreng sedemikian hingga kulitnya kering dan melembung, tengahnya kosong atau kopong, disebutlah Tahu Pong.

Menu komplit tahu pong berisi tahu emplek, gimbal dan telur rebus-goreng.  Tahu pong diciptaan orang Jepang yang disebut abura-age atau pocket tofu pada abad 18. Tahu setelah dipotong tipis digoreng dua kali, pertama kali dengan suhu minyak agak rendah dan digoreng ulang dengan suhu sangat tinggi, sehingga tekstur tahu goreng tersebut kering permukaan dan berongga atau kopong di tengah. Sampai sekarang tahu kopong itu merupakan hidangan populer Jepang yang disebut saku inari-sushi.

Menurut cerita yang sering beredar, bahwa keberadaan tahu pong di Semarang sejak tahun 1930an. Di Tiongkok sendiri tidak ada. Disana, biasanya tahu tidak digoreng sampai kering permukaannya, dan tahu yang tidak dipotong kecil digoreng akan berisi padat di dalamnya. Di Semarang ini disebut Tahu Emplek, di Surabaya tahu goreng ini dibelah dan diisi petis sebagai modifikasi hidangan yong-tofu (tahu bakso) asal Tiociu.

Adanya tahu pong di Semarang itu semestinya bukan pembawaan Tionghoa pendatang, bukan dari Tiongkok, walaupun zaman ini kebanyakan depotnya adalah usaha peranakan. Bila memang asalnya dari pesisir tenggara Tiongkok, tahu pong ini pasti ada dimana-mana sebab para perantau Tionghoa itu menyebar dari Pekalongan sampai Pasuruan. Kenyataannya sampai sekarang hanya ada dan memang yang dimulai di Semarang saja.

Hidangan khas kota Semarang ini sekarang sudah dimana-mana. Sebelumnya mereka para pedagang peranakan berjualan di berbagai lokasi. Sebut saja yang legendaris ada Tahu Pong Peloran diseberang Gedung Bioskop Rex, boleh dibilang kios usaha Bu Natimi inilah eyangnya Tahu Pong Semarang. Kemudian disusul adanya Tahu Pong Pak Breng (Brengos) di tepi Gang Seteran (sekarang Jl. Moh. Suyudi) di depan Losmen Telomoyo,. Ada juga Tahu Pong Jagalan di Gedung Gulo disusul Tahu Pong Kios Rio dilapangan parkir Bioskop Rex (sekarang gereja di Jl. Gajah Mada).

Sekarang, yang boleh dikata legenda hidup tahu pong Semarang masih berdiri atas nama Tahu Pong Karangsaru di Jalan Pringgading Raya. Menurut penuturan pengurusnya, Bu Sing Bing Ay, ini adalah usaha ayahnya, Alm. Tjahyo Samudro Sing Ting Hay yang eyangnya datang dari Hokkian. Pak Samudro memang dibesarkan dilingkungan dekat Tahu Pong Jagalan, dari sana mendapatkan inspirasi untuk mengelolah depot tahu pong sendiri.

Setelah bertekun mendapatkan resep saus kecapnya sendiri yang ternyata lezat, maka membuka depot pertamanya di pojok jalan antara Pringgading dan Mataram pada tahun 1949. Kemudian membuka lagi di Jalan Karangsaru sebelum pindah di lokasi sekarang. Dari situlah asal nama Tahu Pong Karangsaru dipertahankan dan yang kemudian diteruskan oleh putrinya, Bu Sing Bing Tien dan suami Alm. Ivan Samuel Thenu. Sekarang sudah ditangani oleh generasi ketiga, Bu Izeline Kristianti Thenu yang nyata senantiasa mengawasi kwalitas, kerapihan dan kebersihan kiosnya.

Tahu Pong Karangsaru tersebut masih menghidangkan tahu pong komplit dengan kombinasi pong dan emplek, gimbal urang, telur teh rebus-goreng, dengan ramuan saus cair kecap manis yang sedang pedasnya dan cukup kecut jeruk nipisnya juga berlebihan bawang putihnya, sedap bila diselingi dengan rasa acar lobaknya yang khas daikon Jepang. Ketulenan yang masih menerus dari nostalgia Tahu Pong Jagalan.

Tahu Pong Karangsaru ini menyajikan banyak pilihan untuk pelanggan vegetarian. Disediakan 2 wajan minyak yang terpisah, menunya tetap tahu dan telur dengan saus kecap yang tersendiri, bebas kontaminasi petis dan udang.

Tahu pong sebaiknya segera dimakan sekeluar dari gorengan, sebab kulitnya cepat layu dan tahunya menjadi gembos. Ini berbeda dari ta-u pok di Tiongkok maupun di Hong Kong yang kulitnya pada umumnya bertahan kering dan tetap berbentuk sewaktu disajikan. Dikarenakan berbeda dalam proses persiapan tahu sebelum digoreng. Dimana potongan tahu itu, bila sebelumnya direndamkan dalam air garam dan didinginkan dalam es, proses ini mengeraskan permukaan tahu, lalu dicelupkan sejenak kedalam cairan air kanji yang lebih encer dari susu, ini untuk menyelaputinya sebelum dimasukkan kedalam minyak panas dan digoreng ulang secara dua tahap, dengan demikian tahu pong bisa lebih renyah dan tidak mudah melempem.

Tahu Pong saat ini masih menjadi kuliner favorit orang-orang pengusaha peranakan Tiongkok yang lahir dan besar di Indonesia. Salah satunya orang terkaya nomer satu, Michael Hartono pemilik bisnis konglomerat Djarum Group yang masih sering mampir makan tahu pong Karangsaru di Semarang.

Kalau anda pecinta tahu pong, berarti selera lidah anda sama dengan orang-orang kaya di Indonesia.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

Baca Lainnya

Mengintip Tjor Kopie Wonosobo, Kedai Kopi Nuansa Vintage dengan Filosofi Bayar Seikhlasnya

2 Desember 2024 - 16:08 WIB

Kreatif, Awalnya Iseng Ibu Rumah Tangga Ini Ketagihan Jualan Makanan Kemasan

21 Maret 2024 - 07:37 WIB

Manfaat dan Keajaiban Kedelai: Segudang Nutrisi dalam Biji Kecil

28 Mei 2023 - 14:59 WIB

Antara Teh Poci Dan Gudeng Mbok Jum

11 September 2022 - 16:00 WIB

Tempe, Makanan Olahan Asli Indonesia Yang Mendunia

10 September 2022 - 07:09 WIB

Trending di Artikel