Menu

Mode Gelap

Seputar Semarang WIB

Ganjel Rel Dan Rondo Royal, Makanan Khas Semarang Dengan Nama Unik


Ganjel Rel Dan Rondo Royal, Makanan Khas Semarang Dengan Nama Unik Perbesar

Kota di pesisir utara pulau Jawa bernama Semarang yang berusia 475 tahun kini menjelma menjadi kota besar dengan keanekaragaman kulinernya. Kota pelabuhan bagi perdagangan kapal-kapal asing pada jaman kerajaan hingga penjajahan senantiasa menyajikan berbagai macam selera makanan. Baik bagi para pendatang maupun penduduk pribumi.

Kuliner khas kota Semarang sejak jaman dahulu didominasi olahan makanan dengan rasa khas daerah pesisir yang lekat dengan rasa manis, gurih dan asin. Bagi kamu yang lahir dan besar di kota Semarang, memiliki orang tua, kakek nenek hingga buyut di kota tersebut, pasti tidak asing dengan nama-nama makanan khas berikut ini.

Nama-nama kuliner dan oleh-oleh khas semarang yang legendaris seperti bandeng presto, lumpia, tahu pong, wingko, petis sudah lazim kita kenal. Namun ada sajian kuliner khas Semarang dengan nama unik yang patut kita simak. Kuliner turun temurun dengan menggunakan bahasa khas kota Semarang untuk menyebutnya. Meskipun terdengar unik, namun menyimpan banyak cerita yang tidak mungkin terlupakan.

Ganjel Rel

oti ini merupakan salah satu peninggalan Belanda. Sampai sekarang resep yang digunakan tidak pernah berubah, masih asli dari zaman Belanda dahulu. Nama aslinya adalah roti gambang karena bentuknya yang mirip dengan alat musik gambang. Tetapi masyarakat Semarang lebih mengenalnya dengan nama “ganjel rel”. Disebut ganjel rel karena selain teksturnya yang bantat bentuknya juga seperti ganjel rel (bantalan rel). Rasanya manis karena menggunakan campuran gula aren. Roti ini cocok sekali untuk teman minum teh seperti kebiasaan nonik Belanda, dan karena roti ini padat maka sangat cocok juga untuk menu sarapan.

Roti yang satu ini selalu menjadi incaran bahkan rebutan masyarakat Semarang. Setiap tahun sekitar 8000 potong roti ganjel rel yang dibuat oleh salah satu Takmir Masjid Agung Kauman Semarang dibagikan pada Tradisi Dugderan. Tradisi ini diselenggarakan sehari sebelum puasa untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Kue “ganjel rel” adalah simbol tak ada gangguan. Maksudnya dengan memakan kue ini pelaksanaan puasa tidak ada ganjalan sehingga pikiran jernih dan tenang.

Rondo Royal

Rondo dalam bahasa Jawa berarti Janda. Rondo royal merupakan camilan dari tape singkong khas Semarang yang digoreng bercampur tepung tipis. Sesuai dengan namanya rondo royal yang bisa diartikan royal dalam rasa dan kenikmatannya. Tape singkong yang sudah manis menjadi berlipat manisnya atau royal karena diisi gula merah. Biasanya dijual di tukang gorengan bersama dengan pisang goreng. Lapisan tepungnya yang renyah gurih menambah enak saat digigit. Paling cocok disajikan dengan kopi hangat.

Bagi yang bukan orang asli Semarang pasti tergelitik dengan dua nama unik itu. Namun untuk warga asli Semarang, dua kue khas tersebut memiliki banyak kenangan.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

Baca Lainnya

Sejarah Wingko Babat Semarang

10 September 2022 - 13:10 WIB

Everything I Learned About Buzz I Learned From Potus

15 Juli 2021 - 06:48 WIB

How To Handle Every Buzz Challenge With Ease Using These Tips

15 Juli 2021 - 06:38 WIB

8 Buzz Mistakes That Will Cost You $1m Over The Next 10 Years

15 Juli 2021 - 06:33 WIB

The Time Is Running Out! Think About These 8 Ways To Change Your Buzz

15 Juli 2021 - 06:26 WIB

Believing These 8 Myths About Buzz Keeps You From Growing

15 Juli 2021 - 06:21 WIB

Trending di Seputar Semarang